Rabu, 22 Februari 2012

Penjabaran tentang AKHLAK TASAWUF


AKHLAK TASAWUF

Sebenarnya Tasawuf adalah hal yang sudah menjadi kebiasaan para nabi-nabi yang diutus oleh Allh ke bumi ini, Sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad. Hal ini ditandai dengan sifat-sifat para nabi yang selalu bersikapo sederhana dalam hidupnya. Hanya saja kebiasaan-kebiasaan itu baru berupa praktek yang sederhana dan belum ditentukan dalam bentuk yang sistematis.

Istilah Tasawuf pertama kali dimunculkan oleh seorang ahli tasawuf bernama Abu Hasyim al-Kufy pada abad kedua (250 H). Pengertian tasawuf menurut lughowi banyak perbedaan menurut para penulis tasawuf, dibawah ini beberapa asal kata tasawuf, dikutip dari buku Ibrahim Basyuni yang berjudul Nasyah al Tasawuf al islami sebagaimana dikutip oleh Romdon dalam karyanya Tasawuf dan Aliran Kebatinan:

1. Kata Ahl-al shuffah, yaitu beberapa sahabat yang bertempat tinggal di masjid Nabawi di salah satu ruang yang bernama al-shuffah

2. Kata ash-shafa, yang berarti suci atau bersih.

3. Kata ash-shof, yaitu barisan dalam shalat.

4. Dari lafal bahasa Yunani yaitu shopia-shopis atau shopos yaitu artinya hikmah kebijaksanaan.

5. Kata sufanah, yaitu sebangsa kayu mersik yang tumbuh di padang pasir Arab.

6. Kata al-shuf, yaitu berarti bulu domba, dinamakan as-sufi karena mereka berpakaian dengan bulu domba sebagai tanda hidup zuhud. Untuk kata dipandang cocok dengan istilah tasawuf dengan pertimbangan beberapa pendapat dari para ulama-ulama.

Letak perbedaan secara etimologi adalah berada pada perbedaan tinjauan, yaitu dari sudut cara, pakaian dan hasil serta hubungan antara khalik dan makhluk. Dapat juga kata tasawuf berkonotasi pada kebijakan, kesucian hati dari godaan hawa nafsu, memutuskan ketergantungan dengan kehidupan materi yang mengganggu hubungan dengan Tuhan, hidup dalam kezuhudan dan menenggelamkan diri dalam ibadah sehingga dekat dengan-Nya.

Secara terminologi tasawuf dikategorikan dalam tiga klarifikasi:

a. Bidayah, tasawuf dalam tingkat dasar

Membicarakan tentang pengalaman pada tahap permulaan.

b. Al-Mujahadah, tasawuf dalam tingkat menengah

Membicarakan tentang pengalaman yang menyangkut kesungguhan dan kegiatan.

c. Al-Mazaqaat, tasawuf dalam tingkat tinggi/advance

Membicarakan pengalaman dari segi perasaan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tasawuf adalah suatu system latihan kerohanian (spiritualitas) dengan kesungguhan (riyadhah mujahadah) untuk membersihkan, mempertinggi dan memperdalam kerohanian dalam rangka mendekatkan diri pada Allah, sehingga dengan itu maka segala konsentrasi seseorang hanya tertuju kepada-Nya. Atau upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kehidupan dunia, sehingga tercermin pada akhlak yang mulia dan dekat dengan Allah SWT.

Unsur-unsur tasawuf:

1. Suatu system latihan kerohanian atau jiwa yang dilakukan dengan kesungguhan dan berkesinambungan

2. Sistem tersebut dilakukan untuk membersihkan jiwa (taskiyatun nafs) dalam rangka mendekatkan diri pada Allah SWT.

3. Berupaya membebaskan jiwa manusia dari pengaruh keduniawian (zuhud)

4. Tercermin pada akhlak mulia (akhlakul karimah)

5. Tujuan bertasawuf adalah memperoleh keridhoan Allah SWT

6. Semua upaya tersebut dilakukan dalam koridor syari’at Islam

Sumber-sumber tasawuf:

a. Sumber dari dalam Islam

1. Beberapa ayat Al-Qur’an merupakan sumber paling utama (primer)

a. Surah An-Nisa ayat 77

b. Surah Fathir ayat 5

c. Surah Al-Anfal ayat 45

d. Surah Ali Imran ayat 191

e. Surat ar-Ra’du ayat 28

2. Beberapa Hadits Rasulullah SAW yang merupakan sumber kedua (sekunder)

a. hadits diriwayatkan Aisyah ra (p 15)

b. hadits riwayat Bukhari (p 14)

b. Sumber dari luar Islam

1. Sumber Nasrani

2. Sumber dari ajaran Hindu dan Budha

3. Unsur Yunani

4. Unsur Persia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar